Selamat Datang Di Blog Pustaka Mallawa
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Pustaka Mallawa,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.


MANFAAT  BONUS DEMOGRAFI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA: Strategi Pemanfaatan Berbasis Potensi Wilayah

Syamsul Nani

Paradigma
Selama ini, arah pembangunan Indonesia lebih berorientasi pada peningkatan kinerja ekonomi melalui percepatan laju pertumbuhan ekonomi, namun mengenyampingkan pembangunan pada bidang kependudukan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi terus meningkat namun menyisahkan masalah-masalah di bidang sosial dan kependudukan. Pada hal dalam mencapai percepatan dan pertumbuhan ekonomi, penduduk merupakan elemen yang sangat penting dalam dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable). Dimulai dari mashab klasik, Adam Smith (1776) dalam teorinya menekankan bahwa manusia sebagai faktor produksi utama dalam mencapai kemakmuran negara. Thomas Robert malthus (1820) mengatakan tanah merupakan faktor produksi terbatas, namun manusia terus bertambah jumlahnya, jika masalah pertumbuhan penduduk tidak di atasi maka akan terjadi malapetaka. Hingga Aliran Sosialis menekankan pentingnya perhatian terhadap manusia dalam sebuah Negara. Teori perubahan struktural Lewis, model pertumbuhan neoklasik Solow, hingga teori pertumbuhan Endogen, semua menitikberatkan pada manusia (penduduk).

Potret Ekonomi  dan Demografi Indonesia
Mengamati kinerja ekonomi Indonesia tentunya hal yang sangat menarik. Prediksi yang dilakukan Lembaga audit dan konsultan ekonomi Price Waterhouse Coopers (PWC)  bahwa tahun 2030 ekonomi Indonesia bisa mencapai peringkat 5 (lima) Dunia, mengalahkan ekonomi Rusia maupun Jerman (databoks.katadata.co.id). Namun, kegembiraan ini dihadapkan pada kondisi dilema dari hasil prediksi Bank Dunia yang mengatakan pada 2017 ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen,  akan tetapi jika dibandingkan ekonomi negara anggota ASEAN lainnya maupun Cina, Indonesia agak tertinggal. Hanya unggul dari Malaysia dan Thailand (databoks.katadata.co.id). Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat cukup berfluktuatif dari tahun 2003 – 2016, bahkan terjadi terus penurunan dari tahun 2011 hingga 2016 dan baru mulai tumbuh pada tahun 2016. Sebagaimana disajikan pada gambar berikut.


 Kondisi di atas di satu sisi membuat Indonesia optimis dan di lain sisi membuat juga pesimis dengan kondisi rill yang terjadi. Prediksi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya di topang kemampuan belanja sebagai pembentuk PDB, kemampuan belanja yang dimaksud terlihat dari pengeluaran konsumsi masyarakat domestik dan investasi. Namun, terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi melambatnya perekonomian global dan dipangkasnya belanja pemerintah. Dapat dikatakan bahwa perekonomian Indonesia sangat bergantung pada sisi pengeluaran (permintaan) dan lemah dari sisi penawaran serta ketergantungan eksternal yang cukup tinggi. Indonesia sangat bergantung pada Investasi yang dilakukan dari luar negeri untuk menambah kapasitas ekonomi. Hal ini dapat berdampak pada “rapuhnya” pondasi perekonomian indonesia jika terjadi goncangan-goncangan ekonomi. Oleh karena itu demi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang kokoh, sangatlah penting memanfaatkan faktor demografi dalam menunjang aspek ekonomi sekaligus aspek sosial sebagai modal terbesar bangsa.  

Aspek demografi di Indonesia sangatlah penting, mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Dunia. Hal ini akibat dari laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dan dalam proses pembangunan menempatkan penduduk hanya sebagai objek pembangunan dan tidak menjadi subjek, sehingga yang terjadi banyak penduduk yang tidak merasakan hasil dari pembangunan lebih-lebih tidak merasakan hasil pertumbuhan ekonomi. Hingga kini, kesadaran negara mulai memperhatikan penduduk dalam proses pembangunan. Penduduk sudah menjadi subjek sekaligus objek dalam pembangunan. Artinya, disamping mengejar akselerasi pembangunan di bidang ekonomi dan sosial juga mengontrol laju perumbuhan penduduk. Namun hal ini tidaklah selesai begitu saja, pertumbuhan penduduk yang sudah terkontrol justru menghasilkan bonus penduduk bagi Indonesia, yang dikenal dengan istilah bonus demografi.

Bonus demografi dapat dimaknai sebagai sebuah ledakan penduduk usia kerja dalam struktur umur masyarakat pada suatu wilayah. Fenomena ini tumbuh karena proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dipercepat dengan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dalam menurunkan tingkat fertilitas dan meningkatnya kualitas kesehatan dan keberhasilan program-program pembangunan lainnya. Bonus Demografi dicirikan dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 70 persen sedangkan 30 persen penduduk penduduk usia non produktif (usia kurang dari 15 tahun dan usia di atas 65 tahun).

Hasil proyeksi penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2016 ini, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 258 juta orang. Proporsi penduduk ini terdiri dari laki-laki sebanyak 129,98 juta orang dan penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 128,71 juta orang. Rasio Jenis Kelamin penduduk Indonesia sebesar 101, artinya diantara 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Menurut BPS, populasi penduduk Indonesia saat ini lebih didominasi oleh kelompok umur produktif yakni antara 15-34 tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia tengah memasuki era bonus demografi, dimana kelebihan penduduk usia produktif bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pembangunan. Diperkirakan, era bonus demografi ini akan mencapai puncaknya pada periode 2025–2030 (databoks.katadata.co.id).


 Sebagaimana yang dikutip pada databoks.katadata.co.id. bahwa tren rasio ketergantungan penduduk Indonesia periode 1971–2016 terus menurun. Pada 2016, proyeksi Badan Pusat Statistik menyebut rasio ini hanya akan sebesar 48,4. Rasio ketergantungan ini merupakan perbandingan antara penduduk usia non produktif (penduduk 0-14 tahun dan 64 tahun ke atas) terhadap penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Artinya dengan angka sebesar 48,4, menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif menanggung penduduk usia non produktif sekitar 48-49 orang. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, rasio ketergantungan ini termasuk paling kecil. Sebelumnya, pada 1971 rasio ketergantungan mencapai 86,8. Menurut BPS, kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia tengah memasuki era bonus demografi, dimana kelebihan penduduk usia produktif bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pembangunan.
Era bonus demografi akan mencapai puncaknya pada periode 2025–2030. Pulau dengan rasio ketergantungan tertinggi adalah Bali dan Nusa Tenggara (55,1), dan yang terendah Pulau Jawa (45,9). Tiga provinsi dengan rasio ketergantungan tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (66), Sulawesi Tenggara (59,9) dan Maluku (59,3). Sedangkan tiga provinsi dengan rasio ketergantungan terendah adalah DKI Jakarta (40,3), Jawa Timur (44,0) dan Kalimantan Timur (44,8).


Menikmati bonus demografi untuk pembangunan bangsa merupakan cita-cita dalam mewujudkan masyarakat yang makmur. Dengan memanfaatkan bonus demografi, akselerasi pertumbuhan ekonomi dapat dicapai, yaitu dengan melalui berubahnya struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja kepada penduduk usia kerja, meningkatnya suplai angkatan kerja (labor supply) yang diberengi permintaan tenaga kerja, peningkatan konsumsi domestik, pembentukan tabungan (saving), dan membaiknya kualitas sumber daya manusia (human capital).
Kesiapan Indonesia Menghadapi Bonus Demografi: Kondisi Saat ini

Mau tidak mau Indonesia harus siapa menghadapi datangnya bonus demografi ini, oleh karena itu bonus demografi dapat menjadi anugrah jika dipersiapakan dengan baik dan dapat pula menjadi bencana jika tidak ditangani secepatnya. Kesiapan dapat dilihat dari beberapa aspek, yakni:

  1. Penduduk
Kesiapan dari segi kualitas penduduk sangat penting yang tercermin dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang dimnsinya terdiri dari pendidikan, kesehatan dan daya beli (pengeluaran perkapita) penduduk. IPM Indonesia tahun 2015 masuk sedang (BPS) yang angkanya sebesar 69,55 (databooks.katadata.co.id). Angka ini menjadikan Indonesia berada di peringkat 110 dari 187 negara (Laporan UNDP, 2015). Dimensi pendidikan yang diukur dari angka harapan lama sekolah (HLS) dan Rata-rata lama sekolah (RLS), Pada Tahun 2015 HLS Indonesia sebesar 12,55 dan RLS sebesar 7,84. Dimensi kesehatan yang diukur dari angka harapan hidup (AHH) sebesar 70,78, dan dimensi pengeluaran perkapita sebesar 10149.67. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia terus mengalami perkembangan dan kemajuan.

  1. Ekonomi
Aspek ekonomi dapat dilihat dari seberapa besar pertumbuhan ekonomi Negara dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kemakmuran suatu negara dan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi pembentukan PDB terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi ukuran yang sangat penting. Dari laporan BPS menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi indonesia pada Tahun 2016 sebesar 5,02 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,88 persen (databooks.katadata.co.id). Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan lapangan usaha Tahun 2015 sebesar 4,88 persen menigkat menjadi 5,02 persen tahun 2016 (Publikasi BPS, 2017). Meskipun sektor pertanian yang masih menjadi penyumbang terbesar PDB, namun sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2016 adalah lapangan usaha informasi dan komunikasi, kemudian transportasi dan pergudangan, disusul pengadaan listik dan gas, serta kontruksi.

  1. Tenaga Kerja
Banyaknya tenaga kerja yang terserap diberbagai lapangan pekerjaan menjadi landasan yang kuat dalam menghadapi bonus demografi. Kondisi tenaga kerja di Indonesia saat ini masih di dominasi pada sektor primer. Berdasarkan data BPS tahun 2016 menunjukkan penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama masih lebih banyak berada pada Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan. Kemudian disusul di sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi. Selain itu, pendidikan dari setiap tenaga kerja sangat menentukan

  1. Pengangguran
Pengagguran mencerminkan kemampuan angkatan kerja terserap diberbagai lapangan kerja dalam perekonomian. Penanganan pengangguran di Indonesia masih menjadi perhatian besar pemeritah. Dari data pusat statistik mengatakan tingkat pengangguran di Indonesia  tertinggi di antara anggota ASEAN. Pengangguran di Indonesia mencapai 6,2 persen dibawah Philipina dan Brunei Darussalam. Selain itu, penyerapan angkatan kerja terbsar adalah Kamboja dan Thailand. Menurut laporan World Economic Forum 2015, Indonesia saat ini sedang kekurangan akut sumber daya manusai (SDM) yang mampu menduduki  kursi manajerial (baca:databooks.katadata.co.id). 

Strategi Pemanfaatan Bonus Demografi Berbasis Potensi Wilayah

Dalam menghadapi bonus demografi tentunya sangatlah penting menentukan strategi yang akan dilaksanakan, agar nantinya bonus demografi ini dapat dinikmati. Meskipun sudah banyak penelitian yang mengupas tentang bagaiamana memanfaatkan bonus demografi, namun penulis mencoba menawarkan strategi dengan pemanfaatan potensi wilayah disetiap daerah di Indonesia dalam menghadapi bonus demografi.

  1. Education and Health
Pembangunan dibidang pendidikan dan kesehatan meskipun sudah diamanatkan dalam undang-undang dasar Republik Indonesi Tahun 1945, dan sudah diterapkan dari puluhan tahun yang lalu, namun masih menyisahkan berbagai persoalan yang serius yang penting untuk ditangani. Pendidikan menggambarkan pengetahuan (knowlage) yang dimiliki penduduk, sedangkan kesehatan menggambarkan umur panjang dan hidup sehat. Angka harapan hidup di Indonesia terus meningkat dari 70,40 tahun 2013 menjadi 70,59 tahun 2014. Pendidikan menjadi penting sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas manusia agar dapat memperluas peluang mereka. Pada tahun 2014 rata-rata lama sekolah penduduk 25 tahun ke atas di Indonesia telah mencapai 7,73 tahun atau setara dengan kelas VII. Sementara anak usia 7 tahun yang masuk dunia pendidikan diharapkan akan dapat bersekolah selama 12,39 tahun atau mencapai Diploma I (IPM 2014, www.id.undp.org). Oleh karena itu, penting meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk hingga di tingkat SMP/SLTA, SMA/SLTA, Diploma dan Strata satu. Angka harapan hidup yang hanya tumbuh 0,28 persen pertahun diharapkan bisa lebih meningkat.

  1. Transmigration policy of productive working age
Jika kita mendefinisikan transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduk ke daerah lain, namun pada strategi Transmigration policy of productive working age merupakan sebuah kebijakan pemindahan tenaga kerja (labor) usia produktif dari wilayah yang memiliki populasi tenaga kerja (labor) usia produktif yang besar menuju wilayah yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi dan tenaga kerja yang sedikit, mengingat bonus demografi merupakan ledakan penduduk usia produktif.

  1. Identification of the leading sectors
Setiap wilayah di Indonesia memiliki karakterisitk tersendiri dalam membangun daerahnya. Karakterisitik tesebut merupakan suatu potensi yang sangat penting ditelusuri lebih jauh agar dapat dijadikan sektor unggulan. Sektor unggul yang dimaksud adalah sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja tinggi yang dapat dilihat pada PDB atau PDRB lapangan usaha. Sektor unggul mampu memberikan kontribusi besar dan cepat tumbuh dalam aktivitasnya.

  1. Distribution of land to land use
Ketimpangan, kemiskinan dan pengagguran yang terjadi di pedesaan bukan saja disebabkan pada rendahnya pendapatan masyarakat, melainkan juga timpangnya pola kepemiliki hingga pemanfaatan lahan. Melalui kekuatan yang dimiliki pemerintah dapat mendistribusikan lahan yang tidak terolah, maupun lahan-lahan yang dimiliki pemerintah desa yang di distribusikan kemasyarakat untuk dikelolah serta memungkinkan memberikan pemahaman dalam memanfaatkan lahan menjadi produktif. Keterbatasan lahan membuat lapangan pekerjaan dipedesaan menjadi lebih sempit, sehingga perkotaan akan menjadi padat dan menampung pengangguran dalam jumlah besar.


Sumber: Data Statistik dari databooks.co.id - www.id.undp.org - Badan Pusat Statistik


Enter your email address to get update from Pustaka Mallawa.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

3 comments

Numpang ya bossku ^^

HANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus Welcome Untuk New Member:
- Bagi deposit Rp.10,000 - Rp.14,999 Bonus Rp.5.000
- Bagi deposit Rp.15,000 - Rp.24,999 Bonus Rp.10.000
- Bagi deposit Rp.25,000 - Rp.49,999 Bonus Rp.15.000
- Bagi deposit Rp.50,000 - Rp.99,999 Bonus Rp.20.000
- Bagi deposit Rp.100,000 ke atas Bonus Rp.25.000
- Bonus next deposit 5% untuk deposit Rp.50.000
REAL PLAYER VS PLAYER !!!

Syarat Klaim bonus yaitu menghubungi CS kami di
WHATSAPP : +855966139323
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER . COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER . COM

Balas

Numpang posting ya min ^_^
Buruan yuk mampir di Y9POKER guys
*Minimal Deposit 10.000-,
*Minimal Withdraw 15.000-,

Disini kamu dapat mainkan 1 ID untuk semua game^__^
*Texas Poker *Capsa Susun
*Ceme *Bandar Capsa
*Ceme Keliling *Big Two (new game)
*Domino QQ

Y9POKER ada memiliki beberapa bonus menarik seperti
*Welcome Bonus 20%
*Bonus Referral 5%
*Bonus CashBack Mingguan 0.5%
*Bonus Next Deposit 5%

Buruan Join DIY9POKER !!
Hubungi Customer Service kami yang siap melayani kamu selama 7 x 24 jam Stay Online
Pin BBM : E36DAA23
WA : +6285261535211
LINE : Y9POKER
Live Chat : Y9POKER(.)Com

Balas

EDENPOKER sedang membagikan JACKPOT besar - besaran nihh , Bagi kalian yang ingin JACKPOT nya mari bergabung bersama kami sekarang juga... BONUS NEW MEMBER 10.000 + 5% BONUS LAGIIIII!

Ayo Join Bersama EDENPOKER
- Bonus New Member 10.000 + BONUS 5% LAGI!
- Bonus Refferal 10% (Seumur Hidup)
- Bonus Rollingan 0.3% - 0.5%
REAL PLAYER VS PLAYER !!!
Salam Hoky Dari EDENPOKER. BIZ

Balas

Copyright © 2013. Pustaka Mallawa - All Rights Reserved | Modify by Pustaka Mallawa Powered by Blogger