Masuk Surga Tanpa Tauhid?
“Thomas
Alfa Edison – penemu listrik itu pasti masuk surga. Sebab, berkat
temuannya jutaan umat manusia dapat diterangi dan kita menikmati
kenyamanan – kenyaman hidup seperti kulkas dan AC. Itu semua berkat jasa
Alfa Edison.”
Itulah
pernyataan yang mewakili akidah kaum pluralis, bahwa orang yang selamat
adalah siapa saja dan apapun agamanya, selama memberi kontribusi yang
baik bagi kemanusiaan di dunia ini. Surga menurut mereka, tidaklah
didominasi oleh kelompok agama tertentu, namun dimiliki semua orang.
Siapapun bisa memasukinya walau melewati jalur (agama) yang berbeda.
Mereka mengibaratkan seperti orang yang menuju suatu kota sama, bisa
melalui jalur yang berbeda – beda sesuai asal tempat tinggalnya.
Dalam
pandangan kaum pluralis, tauhid bukanlah syarat mutlak untuk mendapatkan
keselamatan akhirat, yang penting berperilaku baik dan memberikan
manfaat kepada manusia lain. Contohnya ya seperti Thomas
Alfa Edison, meski tidak mengenal tauhid bisa saja masuk surga karena
jasanya. Jadi menurut mereka, surga itu bisa dimasuki siapa saja, bahkan
tak perlu membawa agama.
Pada saat
lain, ada juga orang – orang dari kalangan pluralis yang melemparkan
pembelaan terhadap (bunda) Theresia yang jelas – jelas Nasharani itu.
Menurutnya aneh jika orang seperti Theresia tidak bisa masuk surga.
Padahal dia dikenal baik, penuh kasih sayang dan suka menolong orang –
orang yang membutuhkan (meskipun dengan tendensi kristen tentunya). “Ya,
meskipun nasharani. Tapi dia banyak berjasa, “begitu cetusnya.
Demikianlah, sekali lagi orang – orang pluralis itu menunjukkan
kebodohannya.
Tauhid; Syarat Pertama Sebelum Semuanya
Dalam
Islam, tauhid adalah pondasi semuanya. Dengannya amal seseorang
bernilai, dan tanpanya amal seseorang sia – sia. Tauhid ini pula yang
merupakan kewajiban pertama atas seorang mukallaf, yaitu dengan
mengikrarkan kesaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi
kecuali Allah. Ibnu Abul Izz –dalam kitab Syarh Aqidatut Thahawiyah-
berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya tauhid adalah materi dakwah pertama
para Rasul, dia adalah terminal pertama, dan langkah awal yang harus
diambil oleh mereka yang ingin menmpuh jalan kepada Allah Azza wa
Jalla.”
Rasulullah
saw bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah
dengan sesuatu maka dia masuk neraka” (HR. Al Bukhari)
Allah
berfirman, “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami
jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23)
Imam
Al-Qurthubi menjelaskan makna kalimat (bagaikan debu yang beterbangan)
adalah tidak memberikan manfaat sedikitpun, menjadikan batal amal yang
telah dia kerjakan disebabkan kekufuran mereka.
“Dan orang
– orang yang kafir amal – amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang – orang yang dahaga,
tetapi bila didataninya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.”
(QS. An-Nur: 39)
Sudah
pasti, amal manusia yang tidak didasari tauhid, maka di akherat tiada
nilai sedikitpun, seringan debu yang beterbangan ketika ditiup angin,
atau seperti fatamorgana.
Karenanya
Allah juga telah menetapkan “Sesungguhnya orang – orang yang kafir yakni
ahli Kitab dan orang – orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka
jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk – buruk
mahluk.” (QS.Al-Bayyinah: 6)
Bukan Mengkapling Surga
Pada tulisan yang sama tokoh tadi mengutip surat
Al-Isra ayat 100: “Katakanlah: “”Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan – perbendaharaan rahmat Rabbku, niscaya perbendaharaan
itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya, dan adalah manusia itu
sangat kikir.”
Kemudian
dia menterjemahkannya secara bebas dengan, “Sekiranya manusia punya
wewenang untuk mengelola perbendaharaan kasih sayang Tuhannya (khazaaina rahmati Rabbi), pastilah mereka akan menahannya untuk kelompoknya saja.” Tentang “adalah manusia itu sangat kikir (kaana qatuuraa),”
dia menafsirkanya dengan, “Karena bakhil, surga pun akan mereka tahan
dan kapling – kapling untuk kelompok mereka saja. Bagi orang Islam,
surga hanya diperuntukkan bagi orang Islam. Dan bagi orang Kristen,
mungkin ia hanya untuk orang Kristen. Masing – masing mereka menahan
perbendaharaan kasih sayang Tuhannya; enggan berbagi – bagi. Nah, ketika
membicarakan pluralisme, saya selalu teringat akan ayat itu. Tuhan
tidak ingin membatasi rahmat-Nya hanya untuk kelompok tertentu saja.”
Jelas sekali kesalahan yang diperbuatnya! Dia keliru dalam memahami makna ”khazaaina rahmati Rabbi.”
Al-Qurtubhi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa makna ”khazaaina rahmati Rabbi”, adalah ”khazaaina arzaaq” (perbendaharaan
rizki harta dunia), bukan perbendaharaan kasih sayang. Jadi ayat di
atas jelas tidak ada hubungannya dengan urusan keselamatan seseorang di
akhirat.
Dan
makna kikir dalam ayat di atas adalah bakhil untuk membelanjakan di
jalan Allah. Tidak ada hubungan dengan urusan kapling – mengkapling
surga, dan itu tidak mungkin dilakukan manusia. Karena yang menentukan
syarat bisa masuk ke dalamnya adalah Allah, Pemilik surga itu sendiri.
Wallahu a’lam (Fath)
Sumber : ar – risalah No. 66
4 comments
Karena yang menentukan syarat bisa masuk ke dalamnya adalah Allah, Pemilik surga itu sendiri.
BalasBetul, karena itu tutup saja blog ini. Sekian
logika sederhana aja, seandainya ada seorang anak dia baik sama orang lain, suka memberi makan orang miskin, suka memberi bantuan pekerjaan kepada orang lain, dan lain-lain. Akan tetapi si anak tadi sebenarnya punya hubungan yang buruk dengan ibunya, dia suka memaki ibunya, dia durhaka kepada ibunya. Bagaikan kisah maling kundang. Apakah anda kata dia orang yang baik? Tidak, dia anak keparat. Bahkan dalam islam, tidak ada seorang pun yang durhaka kepada orang tuanya melainkan balasannya adalah neraka.
Balasanalogi lain, jika anda disuruh melakukan sesuatu yang kelihatan baik oleh seorang penipu. Lalu karna
anda tidak tahu maka anda ikuti. Lalu kemudian si penipu itu kena cyduk dan anda terkena imbasnya karena anda mengikutinya. Siapa yang salah diri anda atau si Penipu tadi?
Seperti itulah hakikat tuhan, anda berbuat baik terus ke sesama manusia, tapi anda tidak mau menyembah-Nya, anda malah menyembah manusia. Baca lagi Alkitabmu. Apakah disitu yesus berkata "Akulah Tuhan maka sembahlah aku"? dalam matius 26:39 di situ yesus sujud kepada Sang Bapa (Tuhan yang sebenarnya) mengapa anda tidak sujud kepada sang bapa? malah nyanyi-nyanyi di gereja. Apakah anda kira dengan bernyanyi seminggu sekali dapat membayar tiket menuju surga?
Tuhan, adalah sang pencipta, yang menciptakan anda. Apakah yesus menciptakan anda? Bahkan dia dilahirkan bunda maria.
Anda tahu yesus lahir di mana? Yaitu sekitar daerah timur tengah/dalam suku-suku kearaban. Kita lihat faktanya, Apakah mayoritas orang arab/timur tengah beragama kristen? Lalu mengapa justru orang kristen mayoritas di amerika di mana bukan tempat kelahiran yesus? Bukankah seharusnya orang arab lebih paham tentang siapa yesus ketimbang orang amerika?
kita lihat agama hindu, dari india. Sampai sekarang mayoritas agama di india adalah hindu. Tidak bertentangan dengan logika.
agama shinto dari jejepangan. Sampai sekarang pun mayoritas orang jepang beragama shinto.
Begitu pula islam, budha, kong hu cu,
Apakah yesus seorang kristen? Tidak, kristen baru muncul setelah kematiannya. Ada begitu banyak pakar teologi mengatakan bahwa yesus berasal dari kalangan yahudi, maka ia seorang yahudi. Anehnya yahudi juga sama seperti islam percaya tuhan yang mutlak satu. Tapi mengapa gereja kristen mengeluarkan doktrin 3 in 1?
Dan masih ada ratusan kejanggalan dalam agama kristen yang tidak bisa saya tuliskan semua di sini. Maka bagaimana solusinya? Saya seorang muslim, tapi saya bisa juga berpandangan agnostik. Bagaimana saya menilai? lihat dari banyaknya kesalahan logika dan nalar dari setiap agama.
Kalau islam itu salah, setidaknya kesalahan pada islam tidak sebanyak kesalahan pada kristen. Maka pilihlah agama yang paling sedikit kesalahannya. Karena akal akan membimbingmu menuju kebenaran sedangkan nafsu akan membimbingmu pada kesesatan. Sekian moga tercerahkan dan mendapat hidayah. Salam
thank nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2NbLl5k
BalasTerimakasih, tulisan yg mencerahkan...
Balas