Selamat Datang Di Blog Pustaka Mallawa
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Pustaka Mallawa,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Allah Memberi Bukan Karena Kehendakmu

Allah Memberi Bukan Karena Kehendakmu

Segala puji hanya milik Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah tercinta, Muhammad bin Abdullah, segenap keluarga, para sahabat dan umatnya yang setia.

Terlambatnya pemberian Allah setelah engkau bersungguh­-sungguh berdoa janganlah menyebabkan dirimu berputus asa. Ketahuilah Allah menjamin doa yang kaupanjatkan (tetapi) sesuai dengan pilihanNya (kehendakNya) , bukan karena kehendakmu.

Adab orang berdoa adalah memperhatikan tata kesopanan dan merendahkan hati. Permintaan yang kaulakukan bukan ter­hadap sesama manusia, tetapi permohonan kepada Rajanya para raja. Seorang bawahan jika mengbadap raja, ia menata sikapnya sebaik mungkin. Berjalan berjongkok, bahkan beringsut. Cara bicaranya diatur jangan sampai keliru. Sikapnya sangat hati­-hati, jangan sampai membuat raja merasa tidak senang. la benar-­benar menunjukkan kehambaanya sebagai orang yang tak berarti. Jika mengajukan permohonan, maka tak pernah memaksa­kan kehendak. Dikabulkan atau tidak itu urusan raja. Namun dalam hati digantungkan harapan, semoga permohonannya diluluskan. Jika diluluskan, ia keluar istana dengan senang hati, te­tapi tidak berbangga hati. Ia tak pernah berkata kepada orang­-orang di luar istana bahwa permohonan raja itu atas kehendaknya. Tetapi terkabulnya permohonan itu karena kemurahan raja.

Lalu bagaimana dirimu dalam berdoa? Sesungguhnya Al­lah lebih Pemurah dari raja dunia. Karena Maha Pemurah, maka tak ada halangan bagiNya untuk mengabulkan doa hamba­-hambaNya. Hanya saja, kapan doa itu dibalas dengan rahmat. Waktunya terserah Allah. Sebab Dia yang Punya Hak untuk itu.

Seringkali manusia mengeluh, sampai-sampai dia berani `menyalahkan' Tuhannya. Ini karena doanya merasa tidak di­kabulkan. Ia sudah lelah berdoa, tetapi belum juga ada perubahan bagi nasibnya. Orang-orang semacam ini tidak berbaik sangka kepada Allah swt. Jika ia, berbaik sangka, tentu hatinya akan yakin bahwa, Allah membalas doanya. Hanya, saja balasan itu tidak secepat yang diharapkan, karena Allah jua, yang berke­hendak memilih waktunya yang tepat.

Jika doamu terkabulkan dalam waktu yang tepat sesuai harapanmu, maka, janganlah engkau mengira bahwa, rahmat itu karena doamu. Jangan menyangka karena engkau dekat kepada Allah dan merasa setiap ucapanmu terkabulkan. Sama, sekali tidak! Rahmat dan pemberianNya bukan karena, kehendak doamu. Jika karena doa kemudian Allah menuruti kemauan hambaNya, maka di manakah letak Kekuasaan Allah. Jika demikian berarti Allah bisa diatur sekehendak hambaNya.

Oleh karena itu, sesungguhnya yang engkau lakukan adalah berdoa. Karena doa adalah kebutuhan sebagai sarana untuk me­nyandarkan diri kepada KekuasaanNya. Masalah dikabulkan atau tidak, itu sepenuhNya urusan Allah. Jika dikabulkan, bukan berarti Allah menuruti kehendakmu. Jika pemahaman ini engkau renungkan dalam hati, maka engkau tak akan berputus asa dalam berdoa.

Sesungguhnya berdoa, itu merupakan bagian dari ibadah. Setiap engkau butuh apa saja, hendaknya dirimu bersandar ke­pada, Allah dengan hati berpengharapan. Dengan hati yang selalu berprasangka baik kepadaNya. Jangan lalu engkau berputus asa manakala, doa, belum terkabul. Yakinilah dalam hatimu, setiap doa pasti dikabulkan Allah. Bukankah Dia telah berjanji seba­gaimana dalam Surat Al Baqarah ayat 186, "Dan jika hamba­-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (katakanlah) bahwa, Aku sangat dekat (dengamya). Aku mengabulkan permin­taan orang yang meminta, jika ia mau berdoa kepadaKu. Hen­daklah mereka memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, agar mereka senantiasa dalam kebenaran." Kemudian dalam surat Al Mukniin 60, Allah semakin memberi ketegasan atas janjinya, "Berdoalah kepadaKu, pasti Aku akan kabulkan! "

Seandainya orang berdoa tahu bahwa terkabulnya doa dipilih Allah saat di akhirat, maka itu lebih baik daripada dibenkan di dunia. Sebab nilai rahmat di akhirat lebih besar dibandingkan nilai rahmat di dunia.

Hendaknya engkau bersyukur, karena sesuatu yang ditentukan dan dipilih Allah adalah sebaik-baik ketentuan. Merupakan sebaik-baik pilihan buatmu.

Meskipun kadang-kadang engkau menilai bahwa sesuatu yang kauterima itu tidak menyenangkan. Namun sesungguhnya di balik ketidaktahuanmu itu tersimpan hikmah yang sangat besar.

Cobalah engkau renungkan firmanNya dalam surat Al Ba­qarah ayat 216 ini, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal sesungguhnya sesuatu yang kau benci itu baik bagimu. Dan bo­leh jadi engkau menyenangi sesuatu, padahal sebenarnya se­suatu yang kaucintai itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui."

Rasulullah juga menegaskan dalam sabdanya, "Tiada se­orang pun yang berdoa melainkan Allah pasti akan mengabulkm doanya, atau dihindarkan bahaya padanya atau diampuni sebagian dosanya selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang menjurus pada dosa memutus hubungan sanak famili."

Sekarang yang perlu dilakukan oleh seorang hamba adalah berdoa, bergantung dan yakin kepada cara-cara yang sempurna dari Allah. Karena Dia selalu mengetahui keadaan hambaNya sebenar-benarnya.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa tuubu
ilaika

(Sumber : Atho ‘illah, Ibnu ; Al Qalami, Abu Fajar. Intisari Kitab Al-Hikam : Gitamedia Press, 2005)
Enter your email address to get update from Pustaka Mallawa.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2013. Pustaka Mallawa - All Rights Reserved | Modify by Pustaka Mallawa Powered by Blogger