Selamat Datang Di Blog Pustaka Mallawa
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Pustaka Mallawa,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

RAKYAT ATAU APBN ???


Ditengah–tengah sulitnya lapangan kerja,meningkatnya jumlah pengangguran, serta tingginya angka kemiskinan, Indonesia kembali diguncang dengan permasalah ekonomi yaitu defisitnya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Defisitnya APBN karena adanya ketidak seimbangan antara pengeluaran(belanja) dan pendapatan Negara. Besarnya pengeluaran pemerintah dari berbagai sektor membuat pengikisan secara perlahan Kas Negara. Sehingga berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian.
 Hal ini membuat pemerintah merumuskan suatu kebijakan demi menyelamatkan Kas Negara. Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).”Katanya”  Kenaikan harga BBM ini bisa memberikan pemasukan yang besar terhadap APBN sehingga bisa menciptkan kondisi perekonomian yang lebih baik dan memperlancar proses pembangunan Negara.
Melihat dari kebijakan tersebut sangatlah menarik dari segi teoritis,akan tetapi menjadi bumerang secara aplikatif kepada Rakyat, kenapa demikian ??? jika ditinjau dari sudut Makro Ekonomi bahwa Kenaikan harga BBM menciptakan kenaikan harga-harga secara menyeluruh, kenaikan harga secara menyeluruh menimbulkan inflasi, adanya inflasi menurunya tingkat pengeluaran  atau konsumsi masyarakat , menurunnya tingkat pengeluaran atau konsumsi masyarakat menyebakan tingkat produksi perusahaan menurun, menurunya tingkat produksi perusahaan mengakibatkan pengurangan penggunaan tenaga kerja, pengurangan tenaga kerja di setiap lapangan kerja mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran, bertambahnya jumlah pengangguran mengakibatkan tingginya angka kemiskinan, tingginya angka kemiskinan mengakibatkan tingginya tingkat kriminaitas, tingginya tingkat  kriminalitas menimbulkan konflik di masyarakat, timbulnya kekacauan membuat pendapatan Negara berkurang dan banyak lagi dampak yang ditimbulkan karena masalah ini seperti sebuah mata ratai yang saling  terkait satu sama lain.
Menurut John Meynard Keynes pengeluaran agregat (perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa) adalah  faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dalam suatu periode. Merujuk di teori Keynes bahwa masyarakatlah penentu utam dalam pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Jika Kenaikan harga BBM  menjadi pukulan yang amat keras bagi masyarakat, mengakibatkan rendahnya pengeluaran masyarakat dalam suatu perekonomian. Disamping penghasilan yang masih minim, harga-harga kebutuhan pokok melonjak naik, masyarakat miskin semakin miskin dan masyarakat miskin semakin terjepit dan tersiksa. Tidak hanya sampai disini, banyak lagi dampak yang diberikan seperti muncullah para penumpuk-penumpuk harta yang lebih menambah kesengsaraan rakyat.
Maka dari itu pemerintah tinggal memilih antara Rakyat sebagai faktor utam pertumbuhan ekonomi atau APBN yang bersumber dari Rakyat yang menjadi alat pertumbuhan ekonomi???? Dalam hal ini pemerintah harus lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan demi mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Enter your email address to get update from Pustaka Mallawa.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2013. Pustaka Mallawa - All Rights Reserved | Modify by Pustaka Mallawa Powered by Blogger