Ditengah–tengah sulitnya lapangan kerja,meningkatnya jumlah
pengangguran, serta tingginya angka kemiskinan, Indonesia kembali diguncang
dengan permasalah ekonomi yaitu defisitnya Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN). Defisitnya APBN karena adanya ketidak seimbangan antara
pengeluaran(belanja) dan pendapatan Negara. Besarnya pengeluaran pemerintah
dari berbagai sektor membuat pengikisan secara perlahan Kas Negara. Sehingga
berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian.
Hal ini membuat
pemerintah merumuskan suatu kebijakan demi menyelamatkan Kas Negara. Salah satu
kebijakan yang ditempuh adalah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).”Katanya”
Kenaikan harga BBM ini bisa memberikan
pemasukan yang besar terhadap APBN sehingga bisa menciptkan kondisi
perekonomian yang lebih baik dan memperlancar proses pembangunan Negara.
Melihat dari kebijakan tersebut sangatlah menarik dari segi
teoritis,akan tetapi menjadi bumerang secara aplikatif kepada Rakyat, kenapa
demikian ??? jika ditinjau dari sudut Makro Ekonomi bahwa Kenaikan harga BBM
menciptakan kenaikan harga-harga secara menyeluruh, kenaikan harga secara
menyeluruh menimbulkan inflasi, adanya inflasi menurunya tingkat
pengeluaran atau konsumsi masyarakat ,
menurunnya tingkat pengeluaran atau konsumsi masyarakat menyebakan tingkat
produksi perusahaan menurun, menurunya tingkat produksi perusahaan
mengakibatkan pengurangan penggunaan tenaga kerja, pengurangan tenaga kerja di
setiap lapangan kerja mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran,
bertambahnya jumlah pengangguran mengakibatkan tingginya angka kemiskinan,
tingginya angka kemiskinan mengakibatkan tingginya tingkat kriminaitas,
tingginya tingkat kriminalitas
menimbulkan konflik di masyarakat, timbulnya kekacauan membuat pendapatan
Negara berkurang dan banyak lagi dampak yang ditimbulkan karena masalah ini
seperti sebuah mata ratai yang saling
terkait satu sama lain.
Menurut John Meynard Keynes pengeluaran
agregat (perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa) adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi yang dicapai dalam suatu periode. Merujuk di teori Keynes bahwa
masyarakatlah penentu utam dalam pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Jika Kenaikan
harga BBM menjadi pukulan yang amat keras
bagi masyarakat, mengakibatkan rendahnya pengeluaran masyarakat dalam suatu
perekonomian. Disamping penghasilan yang masih minim, harga-harga kebutuhan
pokok melonjak naik, masyarakat miskin semakin miskin dan masyarakat miskin
semakin terjepit dan tersiksa. Tidak hanya sampai disini, banyak lagi dampak
yang diberikan seperti muncullah para penumpuk-penumpuk harta yang lebih
menambah kesengsaraan rakyat.
Maka dari itu pemerintah tinggal memilih antara Rakyat
sebagai faktor utam pertumbuhan ekonomi atau APBN yang bersumber dari Rakyat
yang menjadi alat pertumbuhan ekonomi???? Dalam hal ini pemerintah harus lebih
bijak dalam mengambil sebuah keputusan demi mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai pilar Negara Kesatuan Republik
Indonesia.